Takayama

 

Takayama (高山 Takayama-shi) adalah sebuah kota yang terletak di Prefektur Gifu, Jepang. Takayama terletak di jantung Pegunungan Alpen Jepang. Gunung Hotakadake adalah titik tertinggi di kota ini pada 3.190 meter. kota ini memiliki populasi sekitar 89.278, dan kepadatan penduduk 41 orang per km2. Total luas kota adalah 2.177,61 kilometer persegi. Kota ini dikenal sebagai Hida-Takayama ( 高山) mengacu pada Provinsi Hida lama untuk membedakannya dari nama tempat lain yang bernama Takayama juga. Nama 'Takayama' berarti 'gunung tinggi'. Ketinggian dan pemisahan dari daerah lain di Jepang membuat wilayah ini cukup terisolasi, memungkinkan Takayama untuk mengembangkan budayanya sendiri selama sekitar 300 tahun.

 

Takayama juga terkenal dengan Kota Tua karena disana banyak terdapat bangunan tua.

Salah satu yang paling terkenal adalah Sanmachi. Kota Tua yang berdiri di sisi timur Sungai Miyagawa yang mengalir melalui Takayama, dan di tengah-tengahnya adalah Sanmachi, di mana rumah-rumah periode Edo tetap di jaga ke aslian bangunanya. Suasana yang kaya di kota kastil Takayama masih tetap ada, disini juga Anda dapat melihat pabrik sake dan rumah para pedagang dengan jendela-jendela berderet yang berdiri berjajar. Distrik ini ditetapkan sebagai kawasan bangunan tradisional yang penting oleh Pemerintah Jepang. Beberapa rumah di kota tua membuka pintu mereka untuk para pengunjung. Mereka memberi kesempatan kepada pengunjung untuk melihat bagunan rumah atau toko mereka yang masih terjaga tradisionalnya sekaligus memajang barang-barang rumah tangga tradisional pernak Pernik dan seni dan kerajinan lokal untuk di jual kepada para pengunjung.

Cara lain untuk menikmati suasana Kota Tua Takayama ini taka da salahnya untuk mencoba menaiki Becak Tradisional Jepang, selain menyenangkan kita tak perlu capek berjalan kaki untuk menjelajahi kota tua Takayama. Tur dengan Becak ini kira-kira 30 menit dengan dua biaya sekitar 5.000 yen. Namun tersedia juga pilihan rute tur yang lebih pendek dan lebih.

Selain tempat wisata, Talayama juga terkenal dengan beberapa makanan khasnya, salah satu diantaranya adlah Hida Beef, Hida Beef mempunyai kualitas yang sangat baik Perbedaan utama daging sapi Hida dari wagyu lain dapat ditemukan di otot dan marbelnya.

Hida Beef dianggap oleh banyak orang sebagai wagyu yang ideal. Itu karena jaring bersudut seperti salju tidak hanya menembus potongan daging lembut yang dipotong dari loin tetapi juga dijalin di seluruh potongan lain juga, termasuk bahu (chuck), hindquarter (panggul), dan kaki belakang (bulat), yang memberikan daging sapi Hida yang khas.

 

Selain di atas, masih ada tempat yang tak kalah menarik yang wajib Anda kunjungi saat berkunjung ke Takayama, yaitu Hida no Sato atau HIda Folk Village. Hida Folk Village ( , Hida no Sato) adalah museum luar ruangan yang memamerkan lebih dari 30 rumah tradisional dari daerah Hida, distrik pegunungan Prefektur Gifu di sekitar Takayama. Rumah-rumah dibangun selama Periode Edo (1603 - 1867) namun museum ini sendiri resmi di buka pada tahun 1971.

 

Dengan suasana pedesaan, museum ini memiliki bangunan seperti bekas rumah kepala desa, pondok kayu, gudang dan sejumlah rumah pertanian gassho-zukuri. Rumah-rumah pertanian besar ini diberi nama setelah atap jerami curam mereka yang menyerupai sepasang tangan bergabung dalam doa ("gassho"). rumah-rumah gassho-zukuri sendiri adalah telah berstatus Warisan Dunia dari UNESCO.    

Gujo Town

 

Gujo Hachiman menawarkan kepada para pengunjung untuk melihat suasana kota kecil pedesaan Jepang yang tradisional. Terkenal karena festival tari musim panas dan saluran air bersejarahnya, kota ini memiliki banyak museum dan galeri kecil, serta kuil dan kuil, termasuk Kuil Jionzenji dengan taman Zen yang indah, yang memberi Gujo Hachiman julukan "Little Kyoto". Selain itu kita juga bisa menikmati aliran sungai disini yang jernih dan terjaga ke alamianya, di antara nya adalah :

 

Sumber Air Sogisui

Sumber paling terkenal dari sistem air Gujo ini, dari jaman dahulu masih terjaga kelestarianya hingga sekarang. Air yang keluar dari Mata Air Sogisui di tampung dalam empat undakan kolam, masing-masing bagian digunakan oleh masyarakat untuk keperluan sehari-hari dengan penggunaan eksklusif. Air dikolam pertama di manfaatkan oleh penduduk untuk minum saking terjaga kebersihanya air disini bisa diminum tanpa dimasak terlebih dahulu, air pada undakan kekedua untuk digunakan untuk mencuci beras, yang ketiga untuk mencuci sayuran dan sebagainya serta di undakan terakhir di manfaatkan untuk mencuci baju dan perkakas, jika Anda berkesempatan datang ke sini, Anda bisa mencoba minum air di sini scara langsung.

 

Igawa Lane

Ada banyak kanal kecil yang berbaris di sepanjang jalan Gujo Hachiman. Kanal-kanal menjadi penyokong kuat keberadaan air bersih di kota. Pada awalnya kanal-kanal tersebut dibangun untuk tujuan pemadam kebakaran, tetapi sekarang telah ber alih fungsi digunakan oleh penduduk setempat dalam kehidupan sehari-hari mereka. Igawa Lane adalah salah satu daerah di mana kita bisa berjalan di sepanjang kanal air kecil di pusat kota Gujo Hachiman. Di sini Anda dapat melihat ikan koi Jepang (ikan) berenang melawan arus dan Anda dapat menikmati memberi makan mereka di sepanjang jalan.    

Sumber Air Sogisui
Sumber Air Sogisui

 

 

Kami Kochi

Kamikochi ( 高地, Kamikōchi) adalah salah satu resor populer di Jepang, menawarkan beberapa pemandangan gunung paling spektakuler di Jepang. Buka dari pertengahan atau akhir April hingga 15 November dan tutup selama musim dingin. Pada 2018, Kamikochi dijadwalkan dibuka dari 17 April hingga 15 November.

Kamikochi adalah dataran tinggi sepanjang kira-kira 15 kilometer di Lembah Sungai Azusa, sekitar 1500 meter di atas permukaan laut. Dikelilingi oleh pegunungan tinggi, termasuk Nishihotakadake (2909 m), Okuhotakadake (3190 m), Maehotakadake (3090 m) dan gunung berapi aktif Yakedake (2455 m).

Bagian dari Taman Nasional Chubu Sangaku, Kamikochi hanya terdapat dengan sedikit hotel, beberapa toko suvenir, pondok gunung dan jalur hiking. Mobil pribadi dilarang dari Kamikochi, dan akses hanya dapat dilakukan dengan bus atau taksi.

Di pusat Kamikochi, tak jauh dari terminal bus, Kita bisa menemukan Kappabashi (Jembatan Kappa). Dari Kappabashi, kita bisa melihat jalur hiking mengarah ke atas dan ke bawah lembah dan menuju puncak gunung di sekitarnya.

 

Cara termudah untuk menikmati waktu liburan di Kamikochi adalah dengan mendaki jalur di sepanjang Sungai Azusa dari Taisho Pond ke Jembatan Myojin. Ini adalah medan yang sebagian besar datar dan tidak memerlukan pengalaman hiking dan hanya membutuhkan waktu beberapa jam untuk sampai tujuan. Namun, pendakian ke puncak-puncak sekitarnya lebih menantang dan hanya direkomendasikan antara pertengahan Juni dan pertengahan September.

 

Kamikochi sangat indah selama musim dedaunan musim gugur, yang biasanya memuncak pada pertengahan Oktober. Berbagai flora alpine dapat dilihat dari Mei hingga Oktober, dengan waktu terbaik adalah pertengahan Mei hingga Juli. Di antara satwa liar yang akan diamati adalah monyet dan berbagai burung. Namun tidak usah khawatir Beruang jarang ditemui disini.    

 

 

Gero Onsen

Pada periode Edo, Gero Onsen ( 温泉) disebut sebagai salah satu dari tiga onsen terbaik di Jepang. Namun meskipun telah melalui perjalanan waktu yang panjang dari jaman dulu, air panas disini telah bertahankan kualitasnya sehingga membuat Gero Onsen begitu terkenal.

 

Gero terletak di antara Nagoya dan Takayama, sekitar satu jam di selatan Takayama. Ini menjadikannya tempat persinggahan yang nyaman, atau alternatif yang menarik untuk tinggal selama Festival Takayama, ketika penginapan sulit ditemukan di Takayama.

 

onsen (mata air panas) adalah cirikhas sekaligus yang membuat Gero terkenal, jika berminat ada bisa mengunjungi salah satu  dari tiga rumah pemandian umum yang tersedia di kota. Anda Juga bisamandi air panas gratis di dekat ujung selatan Jembatan Gero, tepatnya Large Rotenburo (pemandian terbuka), Namun, ia tidak memiliki fasilitas penutup sehingga anda bisa terlihat dari atas jembatan.

 

Ada juga banyak pemandian yang terletak di sejumlah ryokan di daerah Gero, beberapa di antaranya terbuka untuk umum selama waktu-waktu tertentu di siang hari.    

Salahsatu Onsen Terbuka di Gero
Salahsatu Onsen Terbuka di Gero

Shirakawago

The Shirakawa-go ( , Shirakawagō) yang berdekatan menghubungkan Lembah Sungai Shogawa di pegunungan terpencil yang membentang dari Gifu ke Prefektur Toyama. Dideklarasikan situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1995, Shirakawago terkenal dengan rumah pertanian gassho-zukuri tradisional mereka, bahkan beberapa di antaranya berusia lebih dari 250 tahun. Daerah Shirakawago ini sangatlah terkenal, bahkan sudah menjadi destinasi wajib bagi para wisatawan yang berkunjung ke Takayama.

 

Gassho-zukuri berarti "dibangun seperti tangan dalam doa", karena atap jerami yang curam di rumah pertanian menyerupai tangan para biarawan Buddha yang ditekan bersama dalam doa. Gaya arsitektur berkembang selama banyak generasi dan dirancang untuk menahan sejumlah besar salju berat yang jatuh di wilayah tersebut selama musim dingin. Atap-atapnya, dibuat tanpa paku, menyediakan ruang loteng besar yang digunakan untuk membudidayakan ulat sutera.

 

Desa terbesar dan atraksi utama Ogimachi, Shirakawa-go, membuat perjalanan siang yang menyenangkan dari Takayama, atau perhentian perjalanan bus antara Takayama dan Kanazawa. Anda pun bisa bermalam di salah satu rumah pertanian tersebut, banyak yang sekarang berfungsi sebagai minshuku, Minshuku sendiri adalah sebuah penginapan berskala kecil yang sebagian besar kamarnya merupakan kamar bergaya Jepang. Kebanyakan pengelola minshuku melakukan bisnis utama di bidang perikanan atau pertanian sambil menjalankan usaha minshuku yang dikelola oleh keluarga sebagai bisnis sampingan.

 

 

 

 

Rumah Tradisional gaya Gassho-Zukuri
Rumah Tradisional gaya Gassho-Zukuri

Sample Village Iwasaki

Sample Village Iwasaki adalah sebuah tempat produksi sekaligus tempat belajar atau kursus singkat membuat beraneka jenis sample makanan dan minuman. Lokasinya berada di Kota Gujo Hachiman masih di wilayah Prefektur Gifu, jika dari Kota Nagoya dapat di tempuh kira-kira selama 1 jam 30 menit dengan mengunakan kendaraan pribadi, atau hanya berjalan sekitr 5 menit dari stasiun Gujo-Hachiman. Sample Village Iwasaki buka setiap hari Jumat sampai hari Rabu dan Libur pada hari Kamis setiap minggunya, untuk jam oprasionalnya mulai dari Jam 10:00 sampai dengan jam 16:00 sore, namun untuk mengikuti kursus singkat membuat sample hanya dibuka sampai pukul 15:00 waktu setempat.

Di Sample Village Iwasaki Anda bukan hanya bisa berbelanja pernak Pernik sample makanan yang menarik dan mirip aslinya, namun anda juga bisa iku serta mencoba membuat sample makanan dan minuman, mulai dari yang paling dasar dan sederhana, sampai membuat sample makanan paling rumit. Untuk membuatnya kita tidak perlu khawatir karena akan diberi arahan dan dibantu oleh instruktur yang sudah ahli. Bahan untuk membuat sample makanan sebagian besar adalah lilin. Untuk harga yang di tawarkan sendiri cukup bervariasi, seperti membuat Tempura dan Salada Kubis misalnya, ada tiga macam paket set, mulai dari Set A, Set B dan Set C. Untuk Paket Set A terdiri dari 1 Selada Kubis dan 3 potong Tempura di bandrol dengan harga ¥ 1,320, kemudian untuk Paket Set B dengan 1 Selada dan 1 potong tempura di bandrol dengan harga ¥ 900, sementara Paket C terdiri dari 1 Selada dan 2 Potong Tempura di bandrol dengan harga ¥ 1,200, masing-masing tempura kita diberi kebebasan untuk memilih. Namun Anda tak perlu khawatir, karena sample makanan yang anda buat nantinya bisa anda bawa pulang sebagai cendra mata atau oleh-oleh orang tercinta. Jika anda penasaran seperti apa cara membuat sample makanan disini, silahkan tonton video dibawah ini, yang kami coba buat disini adalah ebi tempura.

Contoh Sample Makanan dari Sample Village Iwasaki
Contoh Sample Makanan dari Sample Village Iwasaki